Belakangan ini satu diantara event komedi di Trans7 yang banyak impresif pandangan beberapa pemirsa oleh sebagian banyolan yang begitu pintar. Banyak beberapa komedian yang isi event itu, tetapi kalian mungkin saja penasaran oleh yang namanya " Cak Lontong " . Siapa sih dia?
Tidak usah berbasa-basi sekali lagi sebab saya telah kehabisan kalimat, jadi segera saja kita bahas sedikit profil besutan Cak Lontong di bawah ini ini :
Nama Cak Lontong yang menjadi pelawak telah miliki ciri-ciri sendiri. Kekhasan tersebut yang menjadikan ia tidak sama oleh pelawak yang lain. Sampai kini Cak Lontong di kenal yang menjadi pelawak yang jago plesetan serta anekdot. Ia dituntut kepada pintar, rada nyinnyir, dapat menganalisa, serta dapat tawarkan jalan keluar besutan tiap-tiap topic yang diangkat.
nama asli cak lontong
Ngomongin Cak Lontong tentu tak jauh besutan materi stand up comedi yang tengah hot di Tanah air, banyak komedian stand up bermunculan satu persatu. Sejatinya, seseorang yang mengakui comedian atau dalam arti stand up comedy (SUC) merupakan comic, sebaiknya pandai. Dimana saja serta setiap saat, comic mesti pandai membawakan materi yang menjadikan pemirsa tertawa. Sekurang-kurangnya itu yang disebutkan Cak Lontong.
"Makanya saya kerap senyam-senyum jika dengar terdapat comic ngomong : audience tidak cocok, " tutur komedian tradisional yang baru-baru ini di kenal di dari comic-comic SUC di tanah air. "Comic jadi menyalahkan pemirsa, sebab pemirsa tak tertawa selanjutnya waktu comic itu melemparkan materi. Pemirsa disebut tak pintar. Sebenarnya yang tak pintar itu merupakan comicnya, bukanlah penonton".
Comic, berdasarkan Cak Lontong, mesti dapat ada di muka audience oleh level apapun. Jadi belum pas apa bila SUC itu disebutkan komedi pandai atau pintar. Sebab, kembali pada rumus permulaan, tak tahu dipanggil comedian atau comic, elegan genre slapstik atau SUC, mesti pandai serta pintar.
"Sebetulnya komedian tradisional itu merupakan komedian yang pintar, " jelas laki-laki diberi nama asli Lis Hartono ini. "Mereka telah miliki pengalaman melawak di beberapa tempat serta bagian, besutan berawal rakyat jelata hingga petinggi negara. Besutan berawal orang yang tak pintar, hingga pemirsa yang dikira cerdas".
Dasarnya, apa bila seseorang comic menyalahkan pemirsa, itu bukanlah comic sejati, namun comic manja. Walau sebenarnya pekerjaan comic merupakan menghibur pemirsa. Apa bila comic tidak berhasil menghibur pemirsa, jadi pekerjaan comic tidak berhasil. Bukanlah pemirsa yang disalahkan, sebab kegagalan si comic. Malah si comic yang tak dapat 'membaca' pemirsa.
Mengenai perkembangan SUC di Tanah air, Cak Lontong lihat yang menjadi fenomena pergantian kultur. Yang menjelaskan komedi itu sebenarnya lahir besutan kultur. Mengapa Tanah air tak tumbuh komedian-komedian single serta anyar saat ini lahir komedian tunggal? Sebab, kultur Tanah air itu berkelompok, bersosialisasi. Lain oleh di Barat yang begitu individualistik.
"Tumbuhnya stand up comedy itu memberikan indikasi kultur orang-orang Tanah air saat ini unggul individualistik, " kata comic yang senantiasa memulai pementasan oleh kata 'Salam Lemper' ini. "Kultur individualistik itu yang saat ini menjadikan stand up comedy berkembang di tanah air".
Walau sebenarnya mulai sejak lama Tanah air mempunyai komedian-komedian tunggal jika itu dapat dipanggil yang menjadi comic dalam SUC. Ranto atau yang akrab disapa mbah Ranto merupakan satu diantara nama komedian tunggal di masa 1970-an yang dapat berdiri, melawak sendiri ada banyak menit, serta menjadikan pemirsa terpingkal-pingkal. Terkecuali almarhum mbah Ranto yang tidak lain merupakan bapak besutan pelawak Mamiek Prakoso, terdapat nama lain misal Basyio serta Junaedi. Walau ke-2 nama ini miliki grup lawak, tetapi mereka dapat mengocok perut pemirsa oleh kekuatan mereka melawak tunggal.
Berdasarkan Cak Lontong bukanlah bermakna kita menelan mentah-mentah materi yang umum dibawakan comic-comic Barat. Tidak heran ia tak pernah membawakan materi yang bersinggungan oleh Suku, Ras, Agama, serta Antargolongan (SARA) yang begitu peka di Tanah air ini.
"Sejak permulaan saya telah tahu, yang menjelaskan kultur Tanah air tak sebebas di Barat, " ungkap Cak Lontong. "Makanya saya melindungi materi saya supaya terlepas besutan SARA. Sebab, apa bila materi yang kita bawakan SARA, mungkin saja terdapat beberapa pemirsa yang tertawa terbahak-bahak. Tetapi tak sedikit pemirsa yang sakit hati".
Disadari Cak Lontong, baru-baru ini banyak comic yang tampak oleh materi bersingungan oleh kritik sosial serta SARA. Walau sebenarnya banyak materi yang tak mesti menjadikan sakit hati orang. "Tugas comic itu menghibur, bukanlah menjadikan pemirsa atau orang lain sakit hati".
Manfaat hindari materi SARA, Cak Lontong senantiasa mencari materi besutan premis-premis simpel, elegan besutan satu kata atau arti. Contoh mengenai kata 'sabar', 'takut', atau arti 'gaptek'.
"Dengan materi yang simpel misal itu, jadi unggul hemat daripada comic yang membawakan beberapa materi dalam sekali tampak, " kata comic yang mengakui hingga baru-baru ini kerap lupa oleh beberapa arti dalam SUC, misal set up, punchline, atau beat ini, sebab menurut dia tak utama. "Oleh sebab hemat, jadi saya jadi dapat tahu mana materi yang telah pernah dibawakan serta mana yang belum pernah".
Tidak usah berbasa-basi sekali lagi sebab saya telah kehabisan kalimat, jadi segera saja kita bahas sedikit profil besutan Cak Lontong di bawah ini ini :
Nama Cak Lontong yang menjadi pelawak telah miliki ciri-ciri sendiri. Kekhasan tersebut yang menjadikan ia tidak sama oleh pelawak yang lain. Sampai kini Cak Lontong di kenal yang menjadi pelawak yang jago plesetan serta anekdot. Ia dituntut kepada pintar, rada nyinnyir, dapat menganalisa, serta dapat tawarkan jalan keluar besutan tiap-tiap topic yang diangkat.
nama asli cak lontong
Ngomongin Cak Lontong tentu tak jauh besutan materi stand up comedi yang tengah hot di Tanah air, banyak komedian stand up bermunculan satu persatu. Sejatinya, seseorang yang mengakui comedian atau dalam arti stand up comedy (SUC) merupakan comic, sebaiknya pandai. Dimana saja serta setiap saat, comic mesti pandai membawakan materi yang menjadikan pemirsa tertawa. Sekurang-kurangnya itu yang disebutkan Cak Lontong.
"Makanya saya kerap senyam-senyum jika dengar terdapat comic ngomong : audience tidak cocok, " tutur komedian tradisional yang baru-baru ini di kenal di dari comic-comic SUC di tanah air. "Comic jadi menyalahkan pemirsa, sebab pemirsa tak tertawa selanjutnya waktu comic itu melemparkan materi. Pemirsa disebut tak pintar. Sebenarnya yang tak pintar itu merupakan comicnya, bukanlah penonton".
Comic, berdasarkan Cak Lontong, mesti dapat ada di muka audience oleh level apapun. Jadi belum pas apa bila SUC itu disebutkan komedi pandai atau pintar. Sebab, kembali pada rumus permulaan, tak tahu dipanggil comedian atau comic, elegan genre slapstik atau SUC, mesti pandai serta pintar.
"Sebetulnya komedian tradisional itu merupakan komedian yang pintar, " jelas laki-laki diberi nama asli Lis Hartono ini. "Mereka telah miliki pengalaman melawak di beberapa tempat serta bagian, besutan berawal rakyat jelata hingga petinggi negara. Besutan berawal orang yang tak pintar, hingga pemirsa yang dikira cerdas".
Dasarnya, apa bila seseorang comic menyalahkan pemirsa, itu bukanlah comic sejati, namun comic manja. Walau sebenarnya pekerjaan comic merupakan menghibur pemirsa. Apa bila comic tidak berhasil menghibur pemirsa, jadi pekerjaan comic tidak berhasil. Bukanlah pemirsa yang disalahkan, sebab kegagalan si comic. Malah si comic yang tak dapat 'membaca' pemirsa.
Mengenai perkembangan SUC di Tanah air, Cak Lontong lihat yang menjadi fenomena pergantian kultur. Yang menjelaskan komedi itu sebenarnya lahir besutan kultur. Mengapa Tanah air tak tumbuh komedian-komedian single serta anyar saat ini lahir komedian tunggal? Sebab, kultur Tanah air itu berkelompok, bersosialisasi. Lain oleh di Barat yang begitu individualistik.
"Tumbuhnya stand up comedy itu memberikan indikasi kultur orang-orang Tanah air saat ini unggul individualistik, " kata comic yang senantiasa memulai pementasan oleh kata 'Salam Lemper' ini. "Kultur individualistik itu yang saat ini menjadikan stand up comedy berkembang di tanah air".
Walau sebenarnya mulai sejak lama Tanah air mempunyai komedian-komedian tunggal jika itu dapat dipanggil yang menjadi comic dalam SUC. Ranto atau yang akrab disapa mbah Ranto merupakan satu diantara nama komedian tunggal di masa 1970-an yang dapat berdiri, melawak sendiri ada banyak menit, serta menjadikan pemirsa terpingkal-pingkal. Terkecuali almarhum mbah Ranto yang tidak lain merupakan bapak besutan pelawak Mamiek Prakoso, terdapat nama lain misal Basyio serta Junaedi. Walau ke-2 nama ini miliki grup lawak, tetapi mereka dapat mengocok perut pemirsa oleh kekuatan mereka melawak tunggal.
Berdasarkan Cak Lontong bukanlah bermakna kita menelan mentah-mentah materi yang umum dibawakan comic-comic Barat. Tidak heran ia tak pernah membawakan materi yang bersinggungan oleh Suku, Ras, Agama, serta Antargolongan (SARA) yang begitu peka di Tanah air ini.
"Sejak permulaan saya telah tahu, yang menjelaskan kultur Tanah air tak sebebas di Barat, " ungkap Cak Lontong. "Makanya saya melindungi materi saya supaya terlepas besutan SARA. Sebab, apa bila materi yang kita bawakan SARA, mungkin saja terdapat beberapa pemirsa yang tertawa terbahak-bahak. Tetapi tak sedikit pemirsa yang sakit hati".
Disadari Cak Lontong, baru-baru ini banyak comic yang tampak oleh materi bersingungan oleh kritik sosial serta SARA. Walau sebenarnya banyak materi yang tak mesti menjadikan sakit hati orang. "Tugas comic itu menghibur, bukanlah menjadikan pemirsa atau orang lain sakit hati".
Manfaat hindari materi SARA, Cak Lontong senantiasa mencari materi besutan premis-premis simpel, elegan besutan satu kata atau arti. Contoh mengenai kata 'sabar', 'takut', atau arti 'gaptek'.
"Dengan materi yang simpel misal itu, jadi unggul hemat daripada comic yang membawakan beberapa materi dalam sekali tampak, " kata comic yang mengakui hingga baru-baru ini kerap lupa oleh beberapa arti dalam SUC, misal set up, punchline, atau beat ini, sebab menurut dia tak utama. "Oleh sebab hemat, jadi saya jadi dapat tahu mana materi yang telah pernah dibawakan serta mana yang belum pernah".
0 komentar:
Posting Komentar